Ekonomi Digital Motor Andalan Pemulihan Nasional



Jakarta, Beritasatu.com – Ekonomi digital akan menjadi faktor utama dalam pembangunan nasional sekaligus motor andalan pemulihan di tengah tekanan pandemi.

“Sekarang banyak orang melihat 5G akan menjadi katalis revolusi digital, di mana 5G menjanjikan kecepatan jauh lebih cepat, dengan capacity lebih besar dan latency sangat kecil,” kata Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia, Muhamad Paisol dalam acara Solutions Day 2021 bertajuk: “How Digital Ecosystem Will Shape The Future of Business” seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Selasa (23/11/2021).

Paisol mengatakan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan terhadap konsumen digital itu sendiri. “Untuk itu, dukungan dan investasi diperlukan tidak hanya pada penguatan ekosistem digital, tetapi infrastruktur pendukungnya,” kata dia.

Menurut Muhamad Paisol, ketersediaan teknologi yang semakin luas seperti mobile, artificial intelegent (AI) cloud, analytic, dan big data mengubah cara hidup kita, cara bekerja, dan berinteraksi, dalam apa yang disebut revolusi Industri 4.0. “Industri telekomunikasi sedang bermain peran penting dalam memungkinkan revolusi digital berlangsung di sekitar kita. Ada lima sektor yang terpengaruh oleh revolusi digital antara lain industri media dan entertainment, kedua electricity, ketiga logistics, keempat automotive dan yang terakhir dan terbesar adalah e-commerce,” kata dia.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan implementasi 5G juga merupakan strategi untuk menjembatani kesenjangan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan transformasi digital, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih adaptif.

“Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk meningkatkan konektivitas digital. Transformasi digital memerlukan peran kolaborasi dan sinergis, baik secara nasional maupun internasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong berbagai upaya kooperatif lintas pemangku kebijakan dan seluruh elemen terkait yang produktif bagi pengembangan sektor digital di Indonesia,” kata dia.

Dia mengatakan adopsi digital telah menjadi jawaban dari segala tantangan disrupsi revolusi digital 4.0, pengembangan talenta digital mulai tingkat dasar, menengah hingga lanjutan diperlukan untuk mengakselerasi upaya mewujudkan Indonesia sebagai digital nation yang resilien, tangkas dan adaptif. Menurut riset Institut Teknologi Bandung, pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5 persen PDB Indonesia pada tahun 2021 hingga tahun 2030 jadi ruang investasi memiliki potensi yang sangat besar di sektor 5G.”

Komisaris Bursa Efek Indonesia dan Ketua Umum Asosiasi finech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir menerangkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi digital. Salah satunya di sektor pembiayaan digital bagaimana pelaku fintech membantu memenuhi akses layanan keuangan digital bagi masyarakat dan UMKM dalam negeri serta strategi penetrasi pelaku fintech yang tidak hanya di kalangan atas namun dikalangan menengah bawah hingga ke pelosok daerah.

 

Editor: Whisnu Bagus Prasetyo

Image Source: www.beritasatu.com